About

Time is Money

Business Galih.

Towards Better Financial

Business Galih.

Personal Finance

Business galih.

Technology Advances

Business Galih.

Financial Charts

Business Galih.

Thursday, 11 August 2016

Reog Riaklana Kadisoro part 1&2 10 juli 2016

Friday, 6 March 2015

PELUANG BISNIS DI LINGKUNGAN KAMPUS

LIMA BISNIS KECIL MENGUTUNKAN

Hasil gambar untuk bisnis sekitar kampus




Berbisnis akan sangat menguntungkan apabila dilakukan di lokasi yang strategis. Kampus merupakan salah satu lokasi yang memiliki banyak calon pelanggan potensial. Berikut beberapa jenis usaha yang bisa Anda lakukan di kampus:

Kuliner
Makanan menjadi salah satu bisnis yang tak akan ada matinya. Dari itu, usaha yang satu ini akan berpeluang sukses di lingkungan kampus. Pasalnya, usaha kuliner di lingkungan kampus akan memiliki banyak pelanggan dari kalangan mahasiswa.

Fotokopi
Sudah barang tentu fotokopi menjadi kebutuhan tugas para mahasiswa. Dengan itu, usaha yang satu ini patut dipertimbangkan oleh penggiat bisnis UKM.

Rumah kos
Usaha rumah kos sangat mengiurkan di tengah lingkungan kampus. Rumah kos menjadi kebutuhan bagi para mahasiswa khususnya yang berasal dari luar kota, sehingga tak akan ada matinya. Untuk menjalankan bisnis ini, cobalah untuk membangun rumah kos yang strategis dan harga yang terjangkau oleh mahasiswa.

Pulsa
Siapa pun dapat dengan mudah menjalanan bisnis yang satu ini lantaran waktunya yang sangat fleksibel. Baik mahasiswa itu sendiri atau para penggiat usaha bisa membangun usaha dekat dengan lokasi kampus.

Laundry
Usaha jasa laundry memiliki prospek cerah di lingkungan kampus. Agar sukses, Anda dapat memberikan service antar jemput dengan harga yang terjangkau.

PELUANG USAHA MENDIRIKAN WARNET

Abstrak

  Peluang dalam bisnis sebenarnya sangat banyak, tergantung dari diri kita sendiri, apakah sanggup mengambil peluang tersebut atau tidak. Senjata ampuh untuk mendapatkan peluang tersebut adalah sikap mental positif. Menurut Profesor Edwood Chapman, sikap mental adalah cara mengomunikasikan atau mengekspresikan suasana hati atau watak kepada orang lain. Jika kita mengekspresikan suasana hati kitaa secara positif, maka kita disebut orang yang bermental positif. Sikap menal positif mendorong kita unuk mencapai tujuan positif dan menjadi kreatif.  Selain itu kreativias juga berperan besar dalam memperoleh peluang. Orang yang menanggapi seiap perubahan lingkungan secara kreatif dan inovatif akan banyak mendapatkan peluang untuk berbisnis.
              
Peluang Usaha Warnet

Hasil gambar untuk WARNET

ISI

     Usaha warnet cukup mudah untuk didirikan. Dengan membeli komputer, misalnya 7-5 buah, lalu instal jaringan agar komputer-komputer tersebut terkoneksi dengan internet.
     Untuk mengelolanya pun tidak perlu orang-orang yang berskill komputer tinggi. Cukup orang-orang yang mengeri tentang komputer. Karena mudah mendirikannya, banyak orang yang berlomba-lomba mendirikan usaha ini. 

      Walaupun sudah banyak usaha warnet yang ada, namun usaha ini masih tetap bermunculan. Selain dari pembuatannya mudah, trend teknologi sebenarnya juga mempunyai peran besar dalam pembentukan pasar dari usaha warnet. Mereka berusaha menarik pelanggan dengan menambah kenyamanan, spesifikasi komputer, dan kecepatan koneksi internet. 

Langkah-langkah Membangun Warnet
 Berikut ini adalah beberapa langkah untuk mendirikan warnet :

1. Pemilihan lokasi
 Lokasi yang umumnya sangat strategis untuk usaha warnet/internet café dekat lokasi sekolah /kampus, atau dekat dengan pusat keramaian. Sebagian pihak menyebut bahwa berlokasi dekat dengan kegiatan mahasiswa menguntungkan bagi Warnet. Alternatif pengunjung lain adalah kelompok pekerja. Lokasi sangat penting karena bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan usaha. 

2.   Jumlah komputer
Investasi komputer dalam jumlah banyak adalah faktor penting berikutnya. Selain tingkat utilisasi pemakaian koneksi Internet lebih tinggi, jumlah komputer yang memadai akan menghindarkan pengunjung dari menunggu terlalu lama atau meninggalkan Warnet. Konsekuensi jumlah komputer ini diikuti oleh investasi yang lebih besar untuk ongkos koneksi Internet. 

3.   Komputer 
Untuk komputer (khusus untuk warnet), carilah komputer yang layak namun tidak mahal. Carilah sesuai spesifikasi dan kebutuhan yang pas karena di warnet pasti user yang datang hanya untuk sekedar browsing atau chatting. Untuk software gunakan yang asli.

4.   Network/Jaringan
Jaringan yang digunakan menggunakan topogfari jaringan type STAR. Untuk jenis networknya menggunakan jenis LAN (Local Area Network). Beberapa perlatan standar yang dibutuhkan  antara lain : HUB atau SWITCH HUB, 1 PC untuk dijadikan router , dan cable network (sebaiknya dibeli 1 rol untuk persiapan/penggantian kabel nantinya) , ethernet card atau sering disebut LAN card dan juga connector (RG 45).

5.   Biaya  listrik
Biaya listrik per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari warnet tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik. Untuk 10 unit komputer, disarankan adalah minimal 6600 watt. Perkiraan biaya listrik untuk daya sebesar itu biasanya berada di kisaran Rp 900.000 s/d Rp 1.500.000 per bulan.

6.   Biaya koneksi perbulan                                                           
Pilihan koneksi sangat beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media koneksi, kualitas dll. Lebih baik untuk menentukan dulu kebutuhan bandwidth anda baru berbicara biaya koneksi. Untuk mengetahui berapa biaya koneksi per bulan dapat dilihat dari situs-situs ISP di Indonesia. 

7. Bilik dan Meja Client
Bilik dan meja pengunjung harus ada, hal ini untuk mendukung kenyamanan pelanggan. Semaksimal mungkin bilik kita pilih dengan mempertimbangkan bahan bilik dan pemilihan warna, hal ini agar menciptakan kenyamanan pelanggan hingga akhirnya betah dan berlama-lama menikmati warnet yang kita bangun. Selain itu kita juga harus menghargai privasi pengunjung, namun kita harus tetap menghindari bilik yang 70% tertutup, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan bilik-bilik warnet.

8. Service
    Service yang baik adalah warnet yang lengkap fasilitasnya. Warnet yang bisa menyediakan minuman dingin, snack, toilet bahkan mushola. Warnet yang menyediakan jasa : printer, scanner, cetak photo dan masih banyak lagi. 

Simulasi Laba Usaha Warnet 1 dalam Bulan :

• Pemasukan
Sewa Internet         : Rp. 9.000.000,00
Softdrink & Snack : Rp. 300.000,00
Total                       : Rp. 9.300.000,00 

• Pengeluaran
 Bandwith        : Rp. 1.700.000,00
Listrik              : Rp. 800.000,00
Maintenance    : Rp. 1.000.000,00
Gaji Operator  : Rp. 1.500.000,00
Lain-lain          : Rp. 200.000,00
Total                : Rp. 5.700.000,00 

• Keuntungan
 Laba Bersih : Rp. 9.300.000,00 – Rp. 5.700.000,00
Total             : Rp. 4.100.000,00 

Referensi

- http://bisnisukm.com/membangun-usaha-warnet-yang- kompetitif.html
- Buku “Belajar Dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia”. Karangan Bapak M. Suyanto.
-http://www.google.co.id
-http://tutorialite.wordpress.com 
 

Saturday, 21 February 2015

PELUANG BUSINESS BIDANG WEB DESIGNER

Abstrak
   Semakin pesatnya perkembangan teknologi, kini website menjadi media pemasaran produk yang dibilang lebih menguntungkan karena efisiennya waktu dan luasnya cakupan daerah untuk pemasaran. Dengan begitu, kebutuhan akan web designer juga terus meningkat. Web design lebih menekankan fitur fungsional dari sebuah situs web. Seorang desainer web dapat bekerja kantoran ataupun memulai usaha sendiri. Kemampuan/skill dan strategi pemasaran serta sikap mental positif menjadi hal penting yang harus ada pada seorang calon pengusaha. Pada dasarnya yang dilihat dari sebuah pilihan berkarir menjadi web designer bukan sekedar peluang, tetapi bagaimana peluang itu kita bentuk agar menjadi prospek kerja yang bagus untuk masa depan kita. 

Isi
      Dewasa ini, kata “website” atau “web” sangat familiar dalam kehidupan masyarakat modern. Seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat, web memang banyak digunakan oleh businessman untuk memasarkan produk mereka. Selain itu, website dapat digunakan sebagai Media Iklan/Promosi dan Media Komunikasi terhadap customer. Keunggulan pemasaran produk melalui website adalah luasnya jangkauan, efisien waktu, dan income yang didapat oleh perusahaan lebih besar. Tidak bisa dielakkan bahwa beberapa tahun kedepan, masyarakat akan lebih sering menggunakan internet untuk berjualan.
       Dengan begitu, website memunculkan peluang usaha baru, salah satunya Web Design. Kebutuhan akan desainer web akan bertambah seiring banyaknya pengguna website untuk memasarkan produk mereka. Desain pada web adalah sebuah proses komunikasi berbentuk visual yang bisa memberikan informasi-informasi sekaligus mempercantik tampilan website. Desain web berbeda dengan pemrograman web. Desain web lebih menekankan fitur fungsional dari sebuah situs web, serta desain posisi web sebagai semacam desain grafis.
       Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa peluang usaha menjadi seorang desain web sangat menjanjikan karena semakin banyaknya perusahaan yang membutuhkan seorang desain web untuk mengatur tampilan website untuk mempromosikan produk mereka melalui website. Nilai gaji rata-rata web designer kantoran Indonesia berkisar Rp. 1 juta untuk fresh graduate +
pengalaman sedikit dan Rp. 3 juta untuk yang berpengalaman, yang mana jumlahnya juga akan bervariasi tergantung dari faktor:
--> Besarnya perusahaan
--> Lokasi Kota
--> Kebijakan Manajemen

    Selain bekerja kantoran, seorang web designer juga dapat bekerja dengan mendirikan wirausaha atau bekerja freelance. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat ingin memulai usaha web design sendiri, yaitu:
               1. Strategi Pemasaran
                   Sebelum memulai bisnis web design, lebih baik kita belajar bagaimana mendirikan usaha dan
                   strategi dalam pemasarannya. Anda bisa mengumpulkan info dari teman atau bahkan dari buku
                   kiat-kiat sukses untuk berusaha.

               2. Skill
                   Menjadi seorang desainer web pasti butuh kemampuan mendesain dan sentuhan seni, selain itu
                   juga dibutuhkan kemampuan teknis menggunakan software pengolah desain seperti photoshop,
                   fireworks, coreldraw, maupun pengolah gambar lainnya. Kemampuan HTML dan CSS menjadi
                   keahlian selanjutnya yang wajib dimiliki.

  
Selain hal-hal diatas, seseorang yang ingin memulai bisnisnya harus mempunyai sikap mental positif. Jangan pernah berkata “Saya takut bangkrut” atau “Saya takut rugi”. Saat anda siap memulai usaha, anda harus siap rugi. Menjadi web design tidak memerlukan modal yang besar, yang diperlukan adalah kemampuan kita memulai usaha dan bagaimana mengolah skill yang kita punya, sehingga banyak client yang merasa cocok dengan desain buatan kita.
   Pada dasarnya yang dilihat dari sebuah pilihan berkarir menjadi web designer bukan sekedar peluang, tetapi bagaimana peluang itu kita bentuk agar menjadi prospek kerja yang bagus untuk masa depan kita. Beberapa contoh freelancer dan perusahaan web design:

1. DigitalGrafis Studio | Harry JH
    http://www.digitalgrafis.com/
2. Indesain Studios | Yoel
    http://www.indesain.net/
3. iCreativeLabs | Anggi Krisna
    http://www.icreativelabs.com/
4. CreatiVectors | Bayu L Goenantyo
    http://creativectors.com/
5. Webanomaly | Armono Wibowo
    http://www.webanomaly.com/portofolio/index.html
6. alegodesign | Aidil Muladha
    http://alegodesign.net/
7. Play Work Play | Hafiz Rahman
    http://playworkplay.com/
8. PalapaStudio
    http://www.palapastudio.com/
9. Animadesign
    http://animadesign.web.id/
10. Bali Indonesia Freelance Web Developer
     http://developer.web.id/

Referensi  :
  Setiabudi, Jaya. 2009. The Power of Kepepet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  Suyanto, M. 2005. 11 Rahasia Memulai Bisnis Tanpa Uang: Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top
                                    Dunia. Yogyakarta: Penerbit Andi
                 ------------.2009. 33 Web Portofolio Freelancer dan Perusahaan Web Design Indonesia. 
                                   Artikel Internet: http://zamdesign.wordpress.com/2009/01/25/33-web-portfolio-
                                   freelancer- dan-perusahaan-web-design-indonesia/. Tanggal 11-03-2012.
 Anonim. Bisnis Website Design | Langah Awal Memulainya. Artikel Internet: http://www.chabelita.biz
                                  /papers-contents-60/32-making-money/196-bisnis-website- design-langkah-
                                  awal-memulainya. Tanggal 11-03-2012.

PELUANG BUSINESS DI BIDANG E-COMMERCE

Abstraksi 
E-Commerce, Istilah yang satu ini tampaknya kian akrab di telinga masyarakat, khususnya mereka yang bergelut di dunia bisnis. Berbagai tulisan di media cetak maupun seminar dan diskusi digelar untuk mengupasnya. E-Commerce seringkali didefinisikan sebagai jual beli barang dan jasa melalui medium elektronik, khususnya melalui internet.
Salah satu contoh adalah penjualan produk secara online melalui internet seperti yang dilakukan webStore Kompas Cyber Media. Sebenarnya ada banyak definisi mengenai E- Commerce. Tetapi yang pasti, setiap kali masyarakat berbicara tentang E-Commerce, mereka biasanya memahaminya sebagai bisnis yang berhubungan dengan internet. E-Commerce juga dikenal sebagai E-Bisnis.
Dizaman sekarang ini persaingan bisnis semakin ketat.Perusahan-perusahan mulai sadar akan pentingnyaa pelayanan yang diberikan kepada konsumen, karena ini dapat meningkatakan penjualan.Perusahan-perusahaan mulai melakukan inovasi bisnisnya .E-Commerce merupakan peluang bisnis yang dapat meningkatkan pelayanan dan dengan E-Commerce ini dapat meningkatkan penjualan,tenaga kerja,promosi.
Sangat banyak kemudahan yang bisa didapatkan didalam bisnis E-Commerce ini, namun selain adanya kemudahan tentunya juga ada kekurangan dalam bisnis E-Commerce ini..  
       
Keyword : webStore, Cyber Media,  E-Commerce, E-Bisnis

Peluang Bisnis E-Commerce
E-Commerce atau electronic commerce adalah bagian dari e-lifestyle yang memungkinkan transaksi jual beli dilakukan secara online dari sudut tempat manapun di dunia, sepanjang dapat mengakses internet. Meminjam definisi dari beberapa sumber, E-commerce dapat diartikan sebagai:
• Berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet, khususnya World Wide
   Web (whatis.com)
• Suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media
   komunikasi yang paling utama (Robert E. Johnson)
• Menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet (E-commerce Net) .

Keuntungan yang didapat di dalam bisnis E-commerce juga dibagi menurut pelaku bisnisnya, seperti  :

Manfaat e-commerce bagi konsumen :
• Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24
  jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
• Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih berbagai
   produk dari banyak vendor.
• Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan
  cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
• Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman
  menjadi sangat cepat.
• Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggi.
• Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
• Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di
  electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
• Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara
  substansial.

Manfaat e-commerce bagi masyarakat :
• Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk
  berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi
  udara.
• Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga
  orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.
• Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk
  menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang
  untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.
• Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan
   pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan / atau
  dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di
  daerah pedesaan.

Manfaat e-commerce bagi bisnis :
• Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.
• e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan
  bisnis diinternet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan
   pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.

Secara ringkas manfaat / keuntungan e­commerce tersebut adalah sebagai berikut :
• Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
• Bagi Pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
• Bagi Manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

Sesuatu didunia ini memang tidak ada yang sempurna, dibalik keuntungan-keuntungan diatas ada juga beberapa kelemahan dan permasalahan pada E-COMMERCE, yaitu :
Keterbatasan Teknis e-commerce :
• Ada kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standar, dan beberapa protokol komunikasi
• Ada bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi
• Alat pengembangan perangkat lunak masih dalam tahap perkembangan dan sedang berubah dengan cepat
• Sulit menyatukan perangkat lunak Internet dan EC dengan aplikasi dan database yang ada sekarang ini .
• Vendor-vendor kemungkinan perlu server web yang khusus serta infrastruktur lainnya, selain server
   jaringan
• Beberapa perangkat lunak EC mungkin tidak akan cocok bagi hardware tertentu, atau tidak bisa dipasang
  bersama dengan beberapa sistem pengoperasian atau komponen- komponen lain.  

Keterbatasan Non Teknis e-commerce :
• Biaya dan justifikasi.  (34.8 % dari responden). Biaya pengembangan EC dalam rumah bisa sangat tinggi,
  dan kekeliruan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman bisa mengakibatkan adanya delay
  (penangguhan).
• Sekuritas dan privasi. ( 17 ,2 %). Kedua isu ini penting, khususnya di wilayah B2C, lebih khusus lagi isu
  sekuriti yang dipandang serius dibanding yang sebenarnya bila diterapkan inskripsi yang tepat.
  Ukuran-ukuran privasi secara konstan bisa diperbaiki. Tetapi, pelanggan memandang issu ini sebagai
  persoalan sangat penting, dan industri EC memiliki tugas jangka panjang dan berat untuk meyakinkan
  pelanggan bahwa transaksi online dan privasinya, sesungguhnya sangat aman.
• Sedikit kepercayaan dan resistensi pemakai (4,4 %). Pelanggan tidak mempercayai penjual tanpa wajah
   yang tidak mereka kenal (kadang-kadang mereka tidak percaya bahkan meskipun sudah mengenalnya),
   transaksi tanpa kertas, dan uang elektronis. Karena itu pergeseran dari toko fisikal ke toko virtual
   kemungkinan menghadapi kesulitan tersendiri .
             
Sumber:
http://indoskripsionline.wordpress.com/category/peluang-usaha-e-commerce/
http://ikhsan-ai.it-kosongsatu.com/2010/05/manfaat-e-commerce-dan-kelemahannya/
http://research.amikom.ac.id/index.php/KIM/article/view/3624

LANGKAH SUKSES BIDANG E-COMMERCE

Lima Langkah Bisnis E-Commerce

Patricia Seyboald, peneliti dan konsultan terkemuka di Amerika, baru-baru saja menyelesaikan risetnya terhadap lebih dari 40 perusahaan yang berhasil mengembangkan bisnis e-commerce-nya. Berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap sejumlah perusahaan tersebut, yang bersangkutan menemukan kesamaan strategi yang masing-masing perusahaan jalankan dalam merencanakan dan mengembangkan bisnis di dunia maya tersebut. Ada 5 (lima) langkah yang mereka jalankan seperti yang dijelaskan sebagai berikut (Seybold, 1998).
Sumber: Patricia Seybold, 1998




Langkah 1: Set Strategy
Hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menyusun suatu strategi dengan berpegang pada suatu prinsip, yaitu bagaimana memudahkan konsumen dalam melakukan bisnis dengan perusahaan. Perlu diperhatikan, bahwa konsumenlah yang akan menjadi sumber pendapatan perusahaan karena merekalah yang akan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.  Perusahaan harus memastikan bahwa cara berbisnis yang ditawarkan tidak merepotkan atau menyilitkan mereka, sebaliknya justru mempermudah mereka dalam mendapatkan produk atau jasa yang dibutuhkan. Jalan yang paling mudah untuk mulai membangun strategi perdagangan melalui dunia maya yaitu dengan cara berempati, yaitu berfikir seperti layaknya seorang konsumen. Paling tida ada 5 (lima) “syarat” konsumen yang harus selalu diperhatikan dan dipenuhi, yaitu masing-masing:
“Don’t Waste Our Time” – yang memiliki arti bahwa perusahaan harus menerapkan mekanisme perdagangan yang cepat dan tidak membuang-buang waktu berharga konsumen. Contohnya, jika ingin menerapkan pembayaran melalui website, harus dipastikan bahwa mekanisme pengisian formulir dan pembayaran dapat dilakukan dengan cepat. Dengan kata lain, rangkaian aktivitas mulai dari pemilihan produk atau jasa sampai dengan proses distribusi, harus dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dilihat dari perspektif konsumen.
“Remember Who We Are” – merupakan suatu prinsip dimana perusahaan harus memberikan perhatian yang cukup kepada konsumen yang dilayaninya, terutama mereka yang telah pernah melakukan transaksi sebelumnya dengan perusahaan. Peran sistem basis data konsumen sangat menentukan di sini, dimana perusahaan harus mengetahui karakteristik masing-masing konsumennya sehingga tahu betul cara melayani mereka.
“Make It Easy for Us to Order and Procure Service” – mengandung makna bahwa selain cepat, proses pemesanan dan pembelian barang pun harus dapat dilakukan secara mudah, dan tidak bertele-tele. Harap diperhatikan bahwa dengan menggunakan teknologi informasi, belum tentu semuanya dapat berjalan dengan cepat dan sederhana, karena untuk barang-barang yang bersifat fisik (tidak dapat didigitalisasi), proses pengiriman atau distribusi secara fisik tetap dilakukan, sehingga jarang justru akan melibatkan proses-proses manual (konvensional). Contohnya adalah pengiriman buku dari luar negeri ke dalam negeri yang harus tertahan di kantor pos karena si pemesan harus membayar pajak tambahan terlebih dahulu, dan mengambil barangnya di kantor pos.
“Make Sure Your Service Delight Us” – menekankan bahwa perlunya perusahaan untuk selalu memuaskan konsumen dilihat dari segi pelayanan (customer service) yang diberikan. Ada pepatah mengatakan bahwa ‘good service is proactive service’, yang berarti bahwa perusahaan jangan selalu beranggapan bahwa semuanya telah dan akan berjalan dengan baik. Manajemen harus dapat mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi dan menimpa konsumennya. Misalnya adalah pengiriman paket yang mungkin lebih lambat dari jadwal yang telah dijanjikan. Terhadap berbagai hal yang mungkin terjadi ini, perusahaan harus memiliki ‘senjata’ untuk dapat mengembalikan kekecawaan konsumen karena adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi tersebut.
“Customize Your Products and Service for Me” – adalah sebuah hal yang secara teknis telah mungkin dilakukan pada saat ini, yaitu perusahaan dapat menciptakan dan menjual produk atau jasa yang unik terhadap kebutuhan spesifik konsumen tertentu. Misalnya adalah seorang konsumen yang menetapkan sendiri kriteria pesawat dan hotel yang ingin dipergunakannya selama bepergian ke luar kota. Tentu saja perusahan perlu mengadakan kajian terhadap kemungkinan dapat dipenuhinya kebutuhan tersebut, mengingat besarnya investasi yang kerap harus dikeluarkan untuk dapat memberikan pelayanan seperti ini.

Langkah 2: Focus on the End-Customer
Setiap proses bisnis pasti memiliki konsumen yang secara langsung maupun tidak langsung “menkonsumsi” produk atau jasa yang ditawarkan. Pada tahapan ini, adalah penting bagi perusahaan untuk mengkaji dan mendefinisikan siapa sebenarnya konsumen lansung (end-customer) dari produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini perlu dilakukan menimbang prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pada akhirnya, merekalah yang akan menikmati atau mengkonsumsi produk tersebut, bukan para distributor atau retailer. Jika terjadi kesalahan mekanisme bisnis pada salah satu titik distribusi tersebut yang menyebabkan konsumen tidak puas (misalnya kesalahan dalam proses ‘handling’ sehingga produk menjadi cacat), maka perusahaan-lah yang akan terkena dampaknya. Oleh karena itu, adalah langkah yang tepat untuk selalu memperhatikan dengan seksama perilaku dan penilaian end-customer terhadap kualitas produk dan pelayanan yang diberikan.
Di dalam dunia maya, terjadi fenomena yang disebut sebagai “disintermediation”, dimana dengan adanya internet memungkinkan terjadinya proses perdagangan langsung antara pihak pencipta produk dengan end-customer-nya, tanpa harus melalui perusahaan-perusahaan “broker” lainnya. Tentu saja, hal ini akan menekan biaya distribusi sehingga secara langsung akan berdampak pada harga produk atau jasa yang ditawarkan. Jika end-customer menyadari hal ini, maka mereka tentu saja akan memilih untuk berbisnis langsung dengan perusahaan pencipta produk tanpa harus melalui perantara lainnya.
Langkah mengetahui end-customer juga dapat dipergunakan untuk memperhatikan basis komunitas konsumen yang terbentuk sehingga perusahaan dapat dengan mudah memfokusikan dirinya pada segmen tersebut. Disamping itu, dengan mengetahui karakteristik end-customer, perusahaan juga dapat melakukan “bargaining” terhadap distributor atau retailer yang memiliki basis komunitas konsumen yang besar dan baik.
Pertimbangan terakhir adalah kenyataan bahwa yang memegang uang untuk membayar produk atau jasa yang ditawarkan adalah end-customer, sehingga merekalah yang secara prinsip harus dijaga kepuasan dan loyalitasnya.

Langkah 3: Redesigning Customer-Focus Business Process
Ketika konsep Business Process Reengineering (BPR) diperkenalkan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, banyak perusahaan yang mulai melakukan rancang ulang terhadap proses dan aktivitas internalnya agar tercipta suatu alur yang efisien (cheaper, better, and faster). Hanya saja ada kesalahan prinsip yang sering dilakukan, yaitu dimulainya melakukan proses perancangan dari dalam ke luar (from inside to outside), padahal tujuan akhir dari perubahan proses bisnis tersebut adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, yang notabene berada di luar perusahaan (eksternal). Proses perancangan ulang yang benar adalah dengan memualinya dari aktivitas terluar, yaitu yang menghubungkan perusahaan dengan konsumennya (customer focus business process). Dengan selalu beranggapan bahwa “customer is a king”, perusahaan berusaha mencari tahu dahulu hal-hal apa saja yang menjadi tuntutan konsumen terhadap cara-cara atau mekanisme perusahaan dalam melakukan perdagangan melalui internet, barulah manajemen menentukan proses bisnis yang sesuai yang harus dilakukan secara internal untuk mendukung kebutuhan tersebut. Proses ini dinamakan sebagai “Redesigning Processes from the Outside In). Dalam kerangka manajemen e-commerce akan terlihat bagaimana perusahaan akan melakukan “streamlining” terhadap beberapa proses berikut secara berurutan:
1.    Customer Service Business Process (Virtual Market)
2.    Internal Supply Chain Management
3.    Vendors and Suppliers Management

Langkah 4: Wire Company for Profit
Setelah proses bisnis selesai dirancang ulang untuk menyesuaikan dengan karakteristik bertransaksi di dunia maya, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan infrastruktur perusahaan untuk memungkinkan terjadinya mekanisme bisnis yang diinginkan. Yang paling penting untuk dikathui di sini adalah bagaimana mentransformasikan kebutuhan bisnis dengan spesifikasi teknologi informasi yang ada (business and information technology alignment). Ada 4 (empat) “bahasa” yang dapat dipergunakan untuk menjembatani gap yang biasa terjadi antara sisi bisnis (demand) dengan sisi teknologi (supply), yaitu sebagai berikut:
-Customer Profiles – merupakan karakteristik konsumen beserta perilakunya yang akan sangat menentukan tipe aplikasi yang cocok dipergunakan sebagai sarana untuk melakukan mekanisme perdagangan. Sistem antarmuka (user interface) merupakan kunci dari efektivitasnya sebuah situs e-commerce dalam merangsang konsumen untuk melakukan transaksi melalui internet.
-Business Rules – dimana merupakan pengejawantahan dari kebijakan perusahaan (company policy) dalam melakukan mekanisme bisnis dan perdagangan. Aturan-aturan ini secara implisit maupun eksplisit harus dapat didefinisikan dengan jelas sehingga pihak perancang teknologi informasi dapat menentukan sistem yang sesuai dengan kebutuhan tersebut dan dapat memimikkan aturan-aturan proses yang berlaku. Termasuk dalam kategori ini adalah mekanisme jual beli, aturan perpajakan, cara penentuan harga, fasilitas pemotongan (discount), dan lain sebagainya.
-Business Events – adalah kumpulan dari aktivitas utama yang biasa dilakukan oleh pihak-pihak terkait (stakeholders) dalam perusahaan maupun oleh rekanan bisnis atau konsumen. Misalnya adalah transfer uang dari rekening bank ke perusahaan, penanganan keluhan konsumen, pembuatan laporan berkala perusahaan, permintaan informasi oleh pelanggan, dan lain sebagainya.
-Business Objects –  yang pada dasarnya adalah kumpulan dari entiti-entiti bisnis, baik secara fisik maupun abstrak, yang ditemui di dalam aktivitas sehari-hari dan menjadi subjek maupun objek dalam proses perdagangan. Contohnya adalah: pelanggan, pemasok, uang, peralatan, kertas, buku, dan lain-lain. Pengkajian terhadap objek yang relevan dengan bisnis perusahaan sangat penting karena pengembangan aplikasi e-commerce menggunakan prinsip-prinsip “component based development system” yang merupakan konsep pemrograman berbasis objek.

Langkah 5: Foster Customer Loyalty

Langkah yang terakhir adalah berusaha untuk membuat konsumen loyal terhadap perusahaan e-commerce yang ada, hanya karena dengan loyalitas mereka sajalah maka profitabilitas usaha dapat tercapai. Prinsip-prinsip profitabilitas yang dapat dicapai dengan cara memelihara loyalitas konsumen adalah sebagai berikut:
-Base Revenue – dimana perusahaan harus memiliki model bisnis (business model) yang menjamin adanya pemasukan (cash-in) bagi perusahaan paling tidak untuk mempertahankannya tetap eksis di internet (operational cost). Jika sumber pendapatan ini dapat secara konvensional diterima oleh perusahaan sesuai dengan siklus keuangan yang dibutuhkan, maka perusahaan telah berada dalam posisi yang aman.
-Growth – setelah sumber dasar pendapatan secara aman telah diperoleh, maka tibalah saatnya perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya sehingga dapat tumbuh menjadi lebih besar. Cara termudah adalah dengan berusaha meningkatkan jumlah konsumen atau dengan menawarkan produk/jasa baru kepada konsumen yang sudah ada.
-Referral – jika konsumen atau pelanggan tetap merasa puas dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, maka mereka akan memberitahukannya dengan calon konsumen lain. Teknik pemasaran “dari mulut ke mulut” ini terbukti masih menjadi cara yang paling efektif untuk mendapatkan pelanggan di dunia maya, sehingga secara cepat dan pasti perusahaan akan terus mendapatkan pelanggan baru.
-Price Premium – teknik terakhir yang dapat dipakai untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan menerapkan sistem penerapan harga yang berbeda untuk masing-masing konsumen (price discrimination). Kenyataan bahwa konsumen yang loyal biasanya mau mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli suatu produk atau jasa dibandingkan dengan konsumen baru merupakan peluang bagi perusahaan untuk memberlakukan harga khusus (price premium) bagi mereka.